This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 19 November 2021

Garuda Bangkrut Bukan Hanya Karena Masalah Manajemen Saja, Ada Faktor Lain ?


Yenny Wahid: Kami Sedang Berjuang Keras Agar Garuda Indonesia Tidak  Dipailitkan | merdeka.com

 

 

Garuda bangkrut karena memang tidak bisa berbisnis dan tidak boleh berbisnis. Itu karena BUMN adalah cara mengelola aset negara yang salah. Begini maksudnya kalau rakyat yang menjadi PASAR, maka tidak boleh asing atau pemerintah yang mengendalikan supply nya.

Sebentar sebentar, kita ini berusaha menjelaskan sisi ekonomi BUMN dari kacamata lainnya. Sungguh, berat memang kalau pemahaman sosialis sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar banyak masyarakat terutama para politikusnya yang ke arah kiri sosialis.

Bisnis itu akan berjalan baik kalau yang menjalankan adalah mereka yang berfikiran liberal,bebas. Kita ukan anti sosialis yang pemerintahnya mengendalikan rakyatnya dengan kekang yang ketat, di mana itu adalah tingkat sosialis kuno yang di anut banyak aliran partai di Indonesia dengan bungkusan nasionalis sosialis istilah aliran Politiknya.

Ini harus di luruskan pemahamannya. Nasionalis liberal lebih lincah daripada nasionalis sosialis di dalam membangun ekonomi negara. Bahkan newmind mengambil aliran politiknya Nasionalis Patriotis yang lebih agresif ekonominya sampai ekspansi ke luar negerinya negara full bantu.

Pemahaman ekonomi politiknya newmind adalah "Tengah Bawah". Baik, kita jelaskan sekali lagi pemahaman politik dan ekonomi dari kaum newmind.

bayangkan ada tempatkolom di depan anda. Kiri atas, A, Kanan atas B, Kiri bawah C dan Kanan Bawah D.

A dan C kalau di gabung adalah aliran ekonominya Sosialis.

B dan D kalau di gabung aliran ekonominya Kapitalis.

A dan B adalah kaum Elitis.

C dan D adalah kaum Akar Rumput.

Selama 6 pemerintahan di Indonesia selain Pak Soekarno, semua politiknya dan ekonominya main di Elitis. Pak SBY elitis kapitalis sisi kanan atas B, para oligarki dan konglomerat kapitalis atas yang mengendalikan ekonomi dan di beri kemudahan yang sekarang elitis sosialis yaitu yang A BUMN.

Sisa presiden yang lain, Soeharto dengan amerikanya , elitis kapitalis, habibie dengan IMF, Gus Dur, Mega sama semuanya.

Kemudian, para calon presiden nanti 2024 semuanya juga akan tetap main di elitis. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Newmind memiliki konsep politik dan ekonominya akar rumput.

Di sisi C adalah kaum buruh, petani, nelayan, di sisi D adalah UKM.

Ini jelas berlawanan, karena jika newmind dapat mandat maka 800 BUMN tinggal 50, dimana yang 750 BUMN pasar dan bisnisnya akan di bagi - bagi di berikan ke 1 juta UKM.

Oligraki dengan monopolinya selama ini, pasti akan di pecah pasarnya dan fasilitasnya di distribusikan ke 5 juta UKM kelas menengah yang akan menghidupkan 20 juta UKM kelas mikro dan kecil. 

Jadi mulai faham kenapa ketika BUMN yang telah di prediksi pasti merugi sejak pejabat sekarang punya gaya membangun proyek tidak terlalu produktif kebanyakan konsumtif namun keren di lihatnya membuat banyak BUMN merugi karena semua itu di bangun memakai pinjaman atau hutangan.

BUMN gampang di kendalikan oleh kekuatan politik. Sementara, politik itu bukan ahli ekonomi. Kalau Drive nya politik maka kegiatan ekonomi bukan cari untung tetapi hanya cari populer.

Drive ekonomi harusnya taat pada kebutuhan pasar, bagaimana menciptakan demand, dan bagaimana menyediakan supplay dari produk UKM dalam negeri.

Tidak mungkin semua itu bisa berpihak ke akar rumput selama elitis di spesialkan seperti saat ini, memberi karpet merah ke elitis, BUMN dan oligarki, dan di 2024 masih mau memilih yang ada etalase politik para gubernur dsn menteri menterinya incumbent yang punya aliran elitis?

Pastikan bukan juga dari oposisi yang tidak pernah memberikan solusi selama jadi oposisi pilihan.

Share:

Jumat, 01 Oktober 2021

Simak Potret Foto Ala Jepang Tanpa Filter di Indonesia

 


Potret unggahan netter @govoes sontak viral di media sosial. Belakangan ini, filter dengan tone warna ala Jepang memang kerap menjadi tren di kalangan warganet. Tetapi, pencuit mengungkap bahwa tone warna alami Jepang bisa didapatkan langsung jika kita memotret di Negeri Sakura tersebut. Potretnya di Jepang mendadak ramai jadi bahasan warganet dan sudah disukai 50 ribu netter lainnya.

Foto yang diunggah pencuit menyingkap keindahan tanpa filter serta tanpa melalui proses edit yang bisa didapatkan di Jepang. Menurutnya, cahaya matahari di Jepang memang cukup tajam, namun tetap memberikan kesan lembut. Alhasil foto yang didapat akan membuat terpukau secara alami tanpa perlu menambahkan modifikasi.

Tak hanya foto dari pencuit, beberapa netter lainnya turut membagikan hasil foto mereka yang natural saat berada di Jepang.

Meski Jepang mampu memancarkan keindahan alaminya, namun warganet yang pernah mengambil foto serupa di Indonesia tak mau kalah membagikan hasilnya. Cahaya matahari yang secara natural membuat foto terlihat bagus tanpa filter dan edit juga bisa ditemukan di Bantul.

Bagaimana menurutmu? Keren banget kan? Bagikan juga pengalaman berfotomu dengan potret a la Jepang di kolom komentar, ya!

Share:

Lahan Pertanian Menjadi Temapt Edukasi di Magelang

 



Sejumlah petani di Magetan, Jawa Timur mengubah lahan pertanian mereka menjadi taman bunga.

Bersama dengan lahan pertanian yang tersisa taman bunga itu kini menjadi destinasi wisata edukasi.

Sejumlah petak sawah di Lereng Gunung Lawu, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur ini diolah menjadi taman bunga yang berwarna-warni.

Seperti bunga matahari, bunga kertas, kenikir serta anggrek.

Taman bunga yang kini berjuluk Taman Refugia ini mulanya lahan pertanian yang hanya ditanami sayut mayur seperti bawang merah, gubis, cabai, dan wortel.

Namun pemilik lahan menanaminya dengan sejumlah tanaman bunga untuk mengusir hama tanpa menghilangkan tanaman utama berupa sayur mayur.

Saat ini Taman Bunga Refugia ini ramai dikunjungi wisatawan.

Selain untuk berswafoto, pengunjung juga dapat belajar tentang aneka jenis bunga dan sayur mayur.

Saat ini pemerintah Daerah Kabupaten Magetan melalui Dinas Pangan, Hortikuktura, Perkebunan dan ketahanan pangan, terus mendorong destinasi wisata bunga yang berada di Lereng Gunung Lawu ini.

Share:

Waktu yang Sangat Efektif Untuk Belajar

 


Meski ada banyak waktu untuk mengulang pelajaran dan belajar materi baru, tetapi nggak sedikit siswa hingga mahasiswa yang baru mengulang pelajaran saat ujian sudah di depan mata.

Bahkan, seringkali membuka buku di malam hari saat ujian berlangsung besok pagi. Padahal, untuk menguasai sejumlah materi, waktu semalam nggaklah cukup.

Nah ngomongin soal waktu belajar, ternyata malam hari bukanlah waktu yang paling efektif untuk memahami dan mengingat materi.

Merangkum laman BPK Penabur, belajar di malam hari rentan membuat siswa dan mahasiswa nggak fokus. Ini dikarenakan dari pagi hingga sore, cukup banyak kegiatan yang dilakukan.

Mulai dari sekolah, bermain hingga bimbingan belajar, meski kini dilakukan secara online, semua itu cukup banyak menguras tenaga dan pikiran.

Alhasil, waktu belajar di malam hari pastinya kurang fokus dan nggak efektif. Jadi, kapan waktu belajar efektif?

Belajar di waktu menjelang pagi

Jika ditelusuri lebih lanjut, terlebih dari sisi medis, mengulang pelajaran yang akan diujikan pada waktu subuh atau menjelang pagi itu ternyata lebih efektif. Ketika belajar saat waktu subuh, atau sekitar jam 5 pagi, otak belum menerima rangsangan apa pun, atau masih fresh.

Kondisi otak seperti itulah yang sangat baik untuk dimanfaatkan untuk belajar. Otak akan menerima rangsangan dari apa yang kamu baca atau lihat.

Dengan begitu, saat ujian waktu paginya, kamu masih hafal dengan apa yang kamu baca waktu subuh tadi.

Ada dua cara utama yang bisa dicoba untuk bisa bangun pagi, yaitu hindari tidur terlalu malam. Selanjutnya, menyalakan alarm sesuai waktu yang kamu inginkan.

Simak nih beberapa keuntungan belajar di waktu subuh:

1. Belajar jadi nggak terasa berat 

Setelah bangun pagi, kamu bisa keluar rumah terlebih dahulu sebentar untuk menghirup udara segar. Udara yang masih bersih membantu pikiran jadi lebih rileks.

Suasana hati pun jadi lebih tenang, sehingga akan berdampak besar pada suksesnya kegiatan belajar.

2. Otak lebih siap untuk menyerap informasi baru 

Ketika baru bangun tidur, otak cenderung masih fresh dan lebih siap untuk diberi asupan informasi baru.

Bangun di waktu subuh, tentu adalah pilihan yang sempurna untuk dipakai belajar, karena kemampuan otak saat itu, bisa dibilang sedang berada pada fase terbaiknya.

Sehingga, waktu subuh juga cocok dimanfaatkan untuk menghafal beberapa materi yang diajarkan di sekolah.

Pasalnya, pikiran yang masih jernih dan belum terkontaminasi banyak hal, membuat proses menghafal jauh lebih mudah dilakukan.

3. Fokus nggak terpecah untuk hal-hal lain

Ketika belajar di waktu lain seperti pada malam hari atau sore hari, pastinya kamu akan sering dihadapkan dengan berbagai distraksi, entah itu dari orangtua, teman-teman, ataupun karena ada tontonan menarik di gadget maupun televisi.

Kemungkinan besar, hal tersebut nggak akan kamu dapatkan kalau belajar di waktu subuh karena kondisi yang masih sunyi. Dengan begitu, kamu lebih fokus belajar.


Share:

Sabtu, 13 Maret 2021

Antara Manusia dan Jalan Menuju Kesuksesan

 


Kita sebagai manusia tentu tidak pernah lepas dari kegagalan. Segala sesuatu yang kita lakukan pasti ada yang namanya kegagalann dan keberhasilan. Tanpa kegagalan, kita tidak akan pernah bisa mencapai sebuah keberhasilan. Tentu semua itu melalui proses yang sangat panjang. Ada banyak rintangan yang harus kita lewati. Langkah demi langkah akan terlewati apabila dengan berusaha.

Lalu, apa sih kegagalan itu? , Bagaimana caranya agar terlewati kegagalan itu?

Nah, pernah tau tidak gambaran anak tangga dan jalan yang lurus tetapi menanjak?

Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat banyak. Pastinya akan melalui sebuah proses juga. Sama juga dengan pola kehidupan manusia, semua didampingi  dari beberapa langkah. Namun, semua dapat terlewati tergantung kemauan kita berusaha sampai dimana letak titik kemampuan kita.

Untuk mencapai sebuah kesuksesan tersebut ada banyak sekali cara-cara yang harus kita lalui, misalnya, bekerja keras, ada kemauan mencoba, sikap bekerja sama. Dan itu masing-masing individu memiliki kemampuan berbeda, hasil yang diperoleh juga berbeda.

Jadi kita hidup sangat dianjurkan untuk mencoba dalam segala hal apapun, karena disitulah letak kemampuan kita sampai dimana.

Penulis: Davit Wirawan


Share:

Hidup Tanpa Kesasar

 


Sebelum guruku “hijrah” — ada tiga nasehatnya yang kupegang erat hingga kini, bahkan kusampaikan ke anak-anakku: (1) hidup tanpa seni akan kasar; (2) hidup tanpa ilmu bakal terlantar; dan (3) hidup tanpa agama niscaya kesasar!

Dan nasehat ketiga: “Hidup tanpa agama niscaya kesasar” ini yang ingin saya kupas, sedang nasehat ke (1) dan ke (2) tak perlu dibahas sebab sering kita saksikan dan buktikan sendiri dalam praktik kehidupan. Ya memang begitulah fakta sehari-hari. Hidup tanpa ilmu, terlantar. Hidup tanpa seni, kasar. Harap maklum.

Catatan ini soal nasehat ketiga. Maksud kalimat “hidup tanpa agama” — maknanya bahwa rujukan atau referensi sikap, perilaku dan tindakan orang –dalam hal apa saja– tidak berdasar ajaran – ajaran agama (Nya). Misalnya, sudah jelas ajaran (langit) agama menyatakan harus bersikap A, tetapi atas nama kebebasan berpendapat, atau atas nama kepentingan, ilmu pengetahuan, opini, hasil survei, kekuasaan, dan lain-lain seseorang tersebut (terpengaruh) akhirnya memilih bersikap B. Inilah yang kini marak dan muncul pro kontra di internal agama itu sendiri.

Agama itu logika. Jelas. Makanya terdapat level, ada tingkatan atau maqom-maqom (tempat) dalam agama. Ada yang belajar mulai dari bawah yaitu syariat (hukum) dulu, terus naik level tharikat (jalan), meningkat lagi ke hakikat (benar) dan terakhir makrifat (tahu). Atau sebaliknya, belajar dari makrifat dulu baru ke hakikat, tharikat dan lain-lain.

Semua (level) rujukannya tetap logika. Ketika nalar kita tidak nyampai pada sebuah level/maqom, berarti KEMAMPUAN kita tak sampai/belum mampu. Masih perlu belajar, dzikir dan banyak pikir lebih dalam lagi.

Iblis misalnya, ini makhluk Tuhan paling cerdas. Dulu ia paling dekat dengan Tuhan, karena bisa berdialog secara langsung dengan Tuhan, jin dan malakikat tidak mampu. Akan tetapi ketika Dia memerintahkan iblis, malaikat dan jin untuk hormat kepada Adam, hanya ia (iblis) yang menolak dengan berbagai pembenaran atas nama kepintaran dan kesombongan. Padahal, logika iblis –meskipun ia cerdas– mungkin saat itu belum sampai atau gak nyandak, sedang Dia punya maksud yang tak diketahui makluk-Nya. Menurut saya, Iblis ini tertipu oleh (logika) kecerdasannya sendiri. Coba seandainya dulu Iblis patuh atas perintah-Nya, barangkali kita sudah jadi penghuni syurga ya huahahahaha (ngakak) ..

Akhirnya saya kian yakin, bahwa orang-orang yang mengingkari (tidak mengamalkan) ajaran langit niscaya bakal kesasar hidupnya. Seperti Iblis. Sepintar apapun dia, sehebat manapun, sekaya siapapun ia bakal kesasar entah di dunia, apalagi di akhirat kelak.


Share:

Perilaku Dalam Sebuah Kehidupan

 


Membuka kembali buku ngaji bab akhlakul karimah dalam Islam, bahwa ternyata agama itu selain tuntunan, juga perilaku. Pengertian perilaku dalam agama Hindu, misalnya, disebut dharma atau laku, etika, tata krama, dan sopan santun. Semua tadi bukannya bualan tidak bermakna. Sekali lagi, yang dimaksud di sini adalah perilaku.

Perilaku dibagi 4 (empat) kategori yaitu perilaku hewan, perilaku manusia, perilaku jin dan perilaku malaikat. Menariknya semua perilaku di atas terdapat pada tubuh manusia. Lho, pantas saja jika ditemui manusia berperilaku seperti monyet, babi di satu sisi, tetapi ada juga yang lakunya semacam malaikat di sisi lain.

Nah, kemudian apa yang digambarkan, apa yang diperbuat oleh kita — di suatu hari kelak, suka atau tidak suka, mau atau tak mau, rela atau terpaksa, nyata atau tersembunyi, semua akan hadir di hadapan Tuhan, Ilahi Robbi.

Pada dasarnya, semua agama memiliki sudut pandang berbeda-beda dalam bertasawuf, atau berfilsafat. Dan semua pendapat syah-syah saja. Yang perlu dicatat di sini adalah: “JANGAN ADA PAKSAAN DALAM BERAGAMA.”


Share:

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support